Minggu, 07 Mei 2017

SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, Sistem Informasi Global, Universitas Mercu Buana, 2017

Nama : Namira Nur Jasmine    Fakultas Ilmu Komputer / Sistem Informasi
NIM    : 41814010076                                        Universitas Mercu Buana

Mata Kuliah                 : Sistem Informasi Manajemen – Pertemuan 9
Dosen Pengampu        : Prof. Dr. Hapzi, MM
Minggu, 07 Mei 2017

Sistem Informasi Global
Sistem informasi global adalah sebuah sistem informasi yang dibangun atau dikembangkan untuk digunakan dalam konteks secara global. Setiap sistem informasi yang dipublish secara global sudah dalam konteks yang ditentukan. Sistem informasi global adalah sebuah sistem dari jaringan-jaringan yang melintasi batas-batas negara.
Definisi lain dari Sistem Informasi Global adalah sebuah sistem perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk penyimpanan, pengambilan, pemetaan dan analisis data geografis. Sistem informasi global termasuk dalam operasi yang akan memasukkan data ke sistem.
Sistem informasi global saat ini bisa digunakan untuk ilmu pengetahuan, investigasi, pengelolaan sumber daya dan perencanaan pembangunan.
Dari segi definisi penggunaan Sistem Informasi Global dalam perusahaan merupakan sebuah sistem yang berbasis komputer  yang memungkinkan perusahaan multinasional untuk menyelaraskan kegiatan perusahaan induk dan cabangnya, dimana cabang tersebut secara geografis tersebar di berbagai penjuru dunia dan setiap kantor cabang terkait memiliki tujuan, kebijakan dan tatacara tersendiri yang unik. Merupakan suatu system yang terdiri dari jaringan yang melintasi batas negara.

Contoh spesifik dari Sistem Informasi Global adalah
-          System developed untuk multinasional user seperti SAP yang digunakan dalam ERP system. Perusahaan yang menggunakan ERP system ini salah satunya adalah PT. Pertamina.
Sebagai salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang bergerak dalam bidang pengolahan minyak dan gas bumi, PT. Pertamina meningkatkan daya saing bisnisnya dengan menggunakan suatu sistem informasi yang mengitegrasikan seluruh aktifitas bisnis perusahaan yang disebut dengan Enterprise Resource Planning atau ERP. Sistem informasi ini meupakan kunci dari segala aktifitas dan kegiatan yang dilakukan oleh PT. Pertamina mulai dari absen pegawai, komunikasi, transaksi perusahaan, hingga cuti dan gaji pegawai terintegrasi oleh sistem ini. Kurangnya sumber daya PT. Pertamina dalam pengadaan sistem ERP membuat perusahaan tersebut melakukan outsourcing sistem informasi ERP. Dalam penerapan outsourcing tersebut PT. Pertamina menggunakan software MySAP sebagai program ERP mereka.
-          Sistem Informasi Global untuk Edukasi. Salah satunya adalah The Global Learning Brokered Exchange (GLOBE), adalah one-stop-shop sebuah learning resource yang berguna untuk memanage semua organisasi edukasi dari berbagai belahan dunia untuk memberikan sebuah Learning objects via online. GLOBE memiliki berbagai macam dokumen yang dapat kita temukan untuk bahan ajaran seperti Google namun sumber atau data atau dokumen yang diberikan oleh GLOBE lebih terpercaya dan memiliki kualitas yang mumpuni dari Google.
-          Sistem Informasi Global untuk Pemetaan. Contohnya adalah Google Maps dan Waze. Salah satu fitur spesial dari Sistem Informasi Global yang dapat langsung melihat atau mendapatkan direksi atau arahan serta bentuk dari suatu tempat secara tepat dan akurat, seperti sistem koordinat (garis lintang atau bujur, pesawat negara bagian dll) yang didapatkan berdasarkan dari satelit bumi.


Tantangan dari Sistem Informasi Global
  •           Tantangan teknologi informasi
  •           Sistem peringatan dini, terbukanya informasi yang ada di dalam internet
  •           Informasi pendidikan dan pemberdayaan dimanfaatkan
  •           Berpacu dalam kreativitas
  •           Kendala Politis
  •           Pembatasan pembelian dan impor perangkat keras
  •           Pembatasan pemrosesan data
  •           Pembatasan komunikasi data
  •           Perbedaan Bahasa dan Budaya

Langkah-langkah seorang sistem analis dalam membangun sebuah Sistem Informasi Global adalah :
  •          Dari segi Perusahaan tersebut harus bisa mendukung keputusan global yang kompleks. Hal ini dilakukan agar analis tersebut dapat menentukan apa yang terbaik untuk perusahaan tersebut.
  •          Mengetahui cakupan, variasi dan kekuatan dari lingkungan perusahaan multinasional tersebut
  •           Mengerti strategi bisnis global dari tiap unit bisnis
  •           Mengembangkan suatu model data global yang mendukung tujuan bisnis global
  •           Mengelola konflik dan resiko politik dari perusahaan tersebut
  •     Menerapkan standar data yang akan diterapkan dan meneliti peraturan negara tujuan untuk mengetahui pembatasan atas pengolahan data dan transaksi
  •    Menganalisa kebutuhan sistem tersebut secara keseluruhan untuk mengetahui apa yang dibutuhkan contoh ringkasnya seperti untuk memasarkan produk secara global
  •      Mendesign bentuk sistem tersebut. Karena sistem informasi tersebut nantinya akan berskala global, seorang analis sistem harus dapat mendesign sistem tersebut agar mudah dipahami
  •             Mendesign bentuk proses bisnis, database dan pemrograman
  •     Mengembangankan dan membangun sistem tersebut sesuai dengan informasi yang sudah dianalisis tersebut
  •           Menentukan sumber daya informasi yang diperlukan sesuai kebutuhan system
  •           Menentukan jumlah dan lokasi pusat data regional
  •           Menentukan spesifikasi standar untuk kebutuhan hardware dan software yang digunakan.
  •           Memberikan training untuk semua cabang anak perusahaan ketika implementasi system

Dampak positif dari Sistem Informasi Global salah satunya untuk perusahaan multinasional (Contohnya seperti PT. Pertamina) adalah :
  •           Dapat menambah penanaman modal asing
  •           Menambah financial negara karena ada penanaman modal asing tersebut
  •           Menambah sumber daya, mau itu dari segi sumber daya manusia atau sumber-sumber financial
  •           Membangun perusahaan domestik untuk dapat bekerja sama secara global

Dampak Positif dari Sistem Informasi Global untuk Pemetaan dan Learning Global
  •           Menambah wawasan kita lebih luas
  •           Dapat mengetahui alamat atau direksi tempat secara langsung, live, worldwide tanpa interupsi
  •           Menambah sumber informasi dari segala penjuru dunia

Dampak Negatif dari Sistem Informasi Global secara keseluruhan
  •          Pembobolan data yang tidak diinginkan
  •           Pembatasan dalam pemrosesan data yang menyebabkan data tidak dapat langsung diproses
  •      Kendala perbedaan budaya dan bahasa menyebabkan orang tidak terlalu berminat untuk membaca atau melihat data atau informasi tersebut (dari segi learning global)
  •          Penglacakan suatu tempat secara ilegal dan tidak diinginkan yang dapat dijadikan kejahatan seperti penculikan, perampokan dll.

Daftar Pustaka
Ed., Raymond Mc Leod, Jr., George P.Schell, Pearson. 2008. Sistem Informasi Manajemen 10th. Salemba Empat.
O'Brien, James A., and George M. Marakas. 2011. Management Information Systems (10th Edition). global ed. New York, NY: McGraw-Hill/Irwin.
Anonim. 2017. “Global Information System” *Online+. (Diakses dari : https://en.wikipedia.org/wiki/Global_information_system pada 06 Mei 2017 pukul 20.10).
Anonim. 2017. “GIS” *Online+. (Diakses dari : http://bcinvasives.ca/documents/doc174_GIS.pdf pada  06 Mei 2017 pukul 21.19).
Anonim. 2017. “Global Learning” *Online+. (Diakses dari : http://www.globe-info.org/ pada 06 Mei 2017 pukul 20.38).

Anonim. 2017.  “Perusahaan Multinasional” *Online+. (Diakses dari :  http://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan_multinasional pada 07 Mei 2017 pukul 13.18).


Senin, 10 April 2017

SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, Manajemen Sumber Daya Informasi, Universitas Mercu Buana, 2017

Nama : Namira Nur Jasmine                    Fakultas Ilmu Komputer / Sistem Informasi
NIM    : 41814010076                                           Universitas Mercu Buana

Mata Kuliah                 : Sistem Informasi Manajemen – Pertemuan 6
Dosen Pengampu        : Prof. Dr. Hapzi, MM

Senin, 10 April 2017


Dewasa ini, dengan perkembangan zaman yang cepat, penggunaan teknologi informasi telah mengubah distribusi, hubungan, sumber daya dan tanggung jawab manajer dalam suatu perusahaan atau organisasi. Hal ini dapat terjadi arena teknologi informasi pada masa sekarang ini sangat berperan banyak dalam mengelola proses apapun yang terjadi didalam dan luar perusahaan, mau itu hal kecil biasa ataupun hal besar.
Saat ini, Teknologi informasi memiliki peranan yang sangat besar dalam perusahaan atau organisasi karena dapat melengkapi informasi serta sumber daya komputer. Dengan demikian data atau informasi perusahaan, hardware, software, networking, dan user dari sistem informasi tersebut harus dipandang sebagai sumber daya yang harus dikelola sehingga penggunaan teknologi informasi dapat berjalan dengan maksimal dan semestinya.
Namun dalam praktiknya diperusahaan atau diorganisasi tersebut, sistem informasi tidak dipergunakan dan dimanfaatkan sebagaimana mestinya dan terkadang tidak efektif atau tidak digunakan. Permasalahan yang terkadang sering dihadapi yang mengakibatkan sistem tersebut tidak digunakan adalah biasanya server sistem sering down, pegawai perusahaan atau organisasi tersebut tidak bisa menggunakannya, sistem tidak terintegrasi baik dengan data, pegawai perusahaan atau organisasi tersebut tidak mengerti cara megelola data didalam sistem tersebut, sistem tidak sesuai dengan yang dibutuhkan, dan masih banyak lagi alasan, masalah penyebab teknologi sistem informasi tidak digunakan sebagaimana mestinya di dalam perusahaan atau organisasi.

Dari penjelasan diatas, maka ada salah satu masalah yang sangat sering dihadapi yaitu Bagaimana perusahaan atau organisasi tersebut dapat mengelola sumber daya informasi yang dimiliki supaya sistem informasi yang sudah diimplementasikan dapat berjalan dengan baik serta user friendly dan memiliki aksesibilitas yang tinggi?

Hal diatas dapat diatasi dengan melakukan Manajemen Sumber Daya Informasi.

Gagasan bahwa semua manajer harus terlibat dalam manajemen informasi, adalah suatu pengungkapan baru dan disebut Manajemen sumber daya informasi ( information resources mangement ) atau IRM. Jadi IRM adalah aktivitas yang dijalankan oleh manajer pada semua tingkatan dalam perusahaan dengan tujuan mengidentifikasi, memperoleh dan mengelola sumber daya informasi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
IRM  berkembang jika perusahaan berusaha memanfaatkan informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif, para eksekutif menyadari jasa informasi sebagai area bisnis utama, menerima manajer jasa informasi dalam lingkungan elit mereka, memperhatikan sumber daya informasi saat membuat perencanaan startegis, terdapat rencana strategis sumber daya informasi yang formal dan rencana tersebut membahas end-user-computing.
IRM adalah suatu konsep terintegrasi yang menyatukan lingkungan, tingkat-tingkat manajemen, area bisnis, sumber daya informasi dan para pemakai IRM merupakan sarana yang memungkinkan perusahaan mencapai dukungan komputer di seluruh organisasi.

Konsep Manajemen Sumberdaya Informasi
Sumberdaya informasi jauh melampaui informasi itu sendiri. Hal tersebut karena adanya bentuk dasar untuk mengelola semua sumberdaya informasi. Manajemen sumberdaya informasi (information resources management – IRM) adalah aktivitas yang dijalankan oleh manajer pada semua tingkatan dalam perusahaan dengan tujuan mengidentifikasi, memperoleh, dan mengelola sumberdaya informasi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

Meskipun seorang pemakai individu dapat mempraktekan IRM, pendekatan paling efektif bagi perusahaan adalah mengembangkan rencana formal yang harus diikuti setiap orang. Agar perusahaan sepenuhnya dapat mencapai IRM, perlu adanya serangkaian kondisi tertentu. Kondisi-kondisi tersebut meliputi :

         Menyadari bahwa keunggulan kompetitif akan tercapai melalui SD informasi yang unggul;
Melalui pengelolaan sumberdaya informasi akan mencapai keunggulan kompetitif atas pesaingnya.
         Menyadari bahwa jasa informasi bidang fungsional utama;
Struktur organisasi mencerminkan bahwa jasa informasi sama pentingnya dengan bidang fungsional utama lainnya, seperti keuangan, dan pemasaran.
         Menyadari bahwa CEO adalah eksekutif puncak;
CEO memberi kontribusi, jika memungkinkan pada pemecahan masalah yang mempengaruhi seluruh operasi perusahaan (bukan hanya operasi jasa informasi). Hal tersebut ditunjukkan dengan menyertakan CEO dalam komite eksekutif.
         Memperhatikan SD informasi dalam membuat perencanaan strategis;
Para eksekutif yang terlibat dalam perencanaan strategis perusahaan, mereka memperhatikan sumberdaya informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan strategis.
         Rencana strategis formal untuk sumberdaya informasi;
Terdapat rencana formal untuk memperoleh dan mengelola sumberdaya informasi. Sumberdaya tersebut harus mencakup yang berada pada area pemakai maupun jasa informasi.
         Adanya strategi untuk mendorong dan mengelola end-user computing;
Rencana strategis sumberdaya informasi membahas cara membuat sumberdaya informasi tersedia bagi pemakai akhir, dan tetap mempertahankan pegendalian atas sumberdaya tersebut.
Kondisi-kondisi IRM yang diperlukan tersebut tidak terpisah, tetapi bekerja sama secara terkoordinasi. Adapun komponen dasar dalam penerapan IRM, yakni :
a.            Lingkungan perusahaan;
Delapan elemen lingkungan memberikan latar belakang atau pengaruh untuk mencapai keunggulan kompetitif. Para eksekutif menuadari perlunya mengelola arus sumberdaya sebagai cara untuk memenuhi sejumlah kebutuhan elemen-elemen lingkungan dalam pasar yang kompetitif.
b.            Eksekutif perusahaan;
CEO disertakan dalam kelompok eksekutif yang mengarahkan perusahaan mencapai tujuannya dalam bentuk perencaan strategis.
c.             Bidang/area fungsional;
Jasa informasi disertakan sebagai suatu bidang fungsional utama, dan setiap bidang bersama-sama mengembangkan rencana-rencana strategis yang mendukung rencana strategis perusahaan. Salah satunya adalah rencana strategis sumberdaya informasi, yang dipersiapkan oleh jasa informasi bekerja sama dengan bidang fungsional lainnya.
d.            Sumberdaya informasi;
Rencana strategis sumberdaya informasi menggambarkan bagaimana semua sumberdaya informasi diperoleh dan dikelola. Sebagian dipusatkan dalam jasa informasi, dan sebagian didistribusikan diseluruh perusahaan dalam area pemakai.
e.            Pemakai;
Data dan informasi mengalir antara sumberdaya informasi dan para pemakai. Sebagian pemakai ikut serta dalam End-User-Computing.
           
Hubungan komponen tersebut secara terintegrasi dapat digambarkan sebagaimana Gambar 1

Gambar 1 Model Manajemen Sumberdaya Informasi - IRM

            Gambar 1 memperlihatkan bagaimana tingkatan system mempengaruhi manajemen sumberdaya informasi. Lingkungan membentuk supersistem perusahaan. Manajer perusahaan pada tingkat puncak merencanakan strategis yang mendorong perusahaan sebagai suatu system dalam mencapai tujuannya. Bidang-bidang fungsional menggambarkan subsistem perusahaan, dan rencana-rencana strategis mereka mendukung rencana strategis perusahaan. Semua rencana strategis fungsional menjelaskan bagaimana sumberdaya informasi disediakan bagi para pemakai pada semua tingkatan.

Dalam mengelola sistem informasi, kita harus memperhatikan beberapa komponen penting dari sistem informasi tersebut, yaitu :
  1. Data (database, basis pengetahuan, information, knowledge)
  2. Hardware (sistem komputer, peripheral)
  3. Software (software sistem, software aplikasi, prosedur)
  4. Manusia (personnel, spesialis sistem informasi)
  5. Network (media komunikasi, network support)

Dengan mengelola 5 komponen diatas dengan baik, maka Sistem Informasi yang diimplementasikan dapat digunakan dengan semaksimal mungkin karena ke 5 komponen diatas merupakan komponen sistem informasi yang saling berhubungan dan mempengaruhi. Bila semua komponen diatas bisa diatur (dimanage dan dicombine) dengan baik dan maka sistem informasi tersebut bisa berjalan dengan lancar dan menjadi sistem informasi yang efektif sesuai kebutuhan user dan efisien.

Solusi Untuk Menanggulangi Dampak Negatif Dalam Penggunaan Teknologi Informasi di Perusahaan
  1. Memberikan user atau pegawai Batasan dalam penggunaan sumber daya computer secara bijak dan secukupnya agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan
  2. Membatasi akses sistem informasi ditiap divisi perusahaan agar tidak ada penyalahgunaan data
  3. Memberikan user atau pegawai pemahaman tentang penggunaan teknologi informasi secara baik dan benar, serta cara penanggulangan pertama saat terjadi masalah seperti contohnya server down.



Referensi

Anonim. (2017). “Manajemen Sumber Daya Informasi” [Online]. (Diakses dari : sri_wiji.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/19617/Modul+11+-+SIM.doc pada tanggal 10-04-2017 pukul 19.00).

Anonim. (2017). “Sistem Informasi Manajemen” [Online]. (Diakses dari : https://www.academia.edu/4978843/MODUL_PERKULIAHAN_Sistem_Informasi_Manajemen pada tanggal 10-04-2017 pukul 19.47).